Jumat, 09 Januari 2009

ALBERT EINSTEIN, SANG PEMIKIR SEJATI!!!



Judul buku : Einstein Membantah Taurot dan Injil, Einstein Mati Matanya dijugil
Penulis : Wisnu Arya Ardhana
Penerbit : Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Tebal Buku : XXXIV+258 halaman
Tahun Terbit : I, November 2008
Harga : Rp 42,500.00

Albert Einstein. Siapa yang tidak kenal dengan tokoh fisikawan hebat yang satu ini? Mungkin hampir tidak ada orang percaya jika dikatakan bahwa Enstein, si Jenius itu, masa kecilnya diperkirakan menderita cacat mental yang disebabkan oleh sindrom aspergeryang mengarah pada autisme. Para dokter semakin yakin kalau Einsterin kecil mengidap autisme karena kebiasaannya yang tidak suka bermain bersama dengan teman seusianya. Selain itu ada dugaan lain bahwa Einstein kecil juga menderita dyslexia, sulit berbicara, dan timbul sifat pemalu.
Namun berkat hadiah yang diberikan ayahnya, Hermann Einstein, pada saat ulang tahunnya yang kelima, sebuah hadiah yang tidak selayaknya diberikan pada seorang anak seusia dia. Hadiah itu adalah kompas. Kompas pemberian ayahnya telah membawa perubahan besar pada diri Einsten. Otak Einstein mulai terangsang untuk berpikir, kenapa arah jarum kompas selalu menghadap ke utara meski ia telah menghadap ke selatan, ke barat atau ke timur. Dan mulai sejak itu ia terangsang unutk terus bertanya tentang hal yang tidak diketahuinya, sehingga secara perlahan Einstein mulai bisa berbicara.
Itu tadi merupakan sepenggal dari isi buku “Einstein Membantah Taurot dan Injil”, masih banyak kejutan-kejutan lain yang menarik dan sayang untuk terlewatkan. Seperti kisah Einstein tidak lulus SMP, Einstein beragama ganda yaitu Yahudi dan Khatolik, dan sikap Einstein yang menentang isi kedua kitab suci yang pernah dipelajarinya.
Namun untuk bisa lebih memahami buku ini, paling tidak kita harus mempunyai pengetahuan dasar tentang sains, karena di dalam buku ini terdapat banyak istilah-istilah sains, dan istilah agama Yahudi dan Khatolik. Dan buku ini tidak menjelaskan secara detail arti istilah tersebut. Selain itu dalam buku “Einstein Membantah Taurot dan Injil” ini sering terjadi pengulangan kalimat dari bab satu ke bab-bab lainnya yang mungkin akan membuat sedikit jenuh.
Meskipun demikian buku “Einstein Membantah TAurot dan Injil” ini tidak hanya ditujukan kepada kalangan sains saja, melainkan untuk semua kalangan. Entah kalangan sains, social, bahasa, atau umat muslim, khatolik, yahudi, hindu, budha, atau kalangan-kalangan yang lainnya. Karena yang jelas buku ini ditulis untuk orang-orang yang ingin mencari kebenaran hakiki. Beruntung kita telah berada dalam kebanaran hakiki itu, ialah ISLAM.
Dan siapakah Einstein abad XXI? Yang akan melanjutkan penemuan-penemuan spektakulernya. Mungkin saja aku, kamu, dia, kita siswa-siswi MAN 2 MADIUN? Yang akan menemukan teori-teori baru di bidang ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan social, atau yang lainnya. Yang jelas sangatlah belum terlambat bagi kita untuk bisa melebihi Einstein jika kita mau berusaha mulai dari sekarang. Karena sesungguhnya pusat ilmu pengetahuan itu berada di dalam AL-Qur’an, kitab suci kita. Dan yang tak kalah penting adalah Do’a.
by: Rizky_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar